Ephorus HKBP Tegaskan Tidak Akan Cabut Pernyataan "Tutup TPL"
TARUTUNG | Sumut.suarana.com
Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Dr. Victor Tinambunan, menegaskan tidak akan mencabut pernyataannya terkait seruan penutupan PT Toba Pulp Lestari(TPL).
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai sejumlah Media di Gedung Seminarium Sipoholon, Rabu malam (29/10/2025), menanggapi aksi demonstrasi para pekerja dan pengusaha mitra TPL di Gedung DPRD Tapanuli Utara, Rabu Siang (29/10/2025)
Ephorus menjelaskan bahwa pernyataan “Tutup TPL” bukan keputusan pribadi, melainkan hasil keputusan bersama antara Ephorus, Pareses dan para pendeta dari 32 Distrik HKBP.
“Ini bukan keputusan sepihak atau otoriter. Pernyataan itu adalah keputusan bersama seluruh pimpinan HKBP,” tegas Ephorus Victor Tinambunan.
Ia juga menepis tudingan bahwa dirinya bersikap otoriter dalam menempatkan pendeta di berbagai distrik.
Menurutnya, seluruh proses penempatan pendeta dilakukan sesuai mekanisme dan tata Gereja, bukan atas dasar kepentingan pribadi.
“Pergantian Ephorus pun tidak bisa dilakukan secara emosional, tapi harus melalui mekanisme Sinode Godang. Saya masih berjalan sesuai koridor,” ujarnya.
Terkait dampak sosial dari keberadaan TPL, Ephorus menyampaikan empatinya baik kepada masyarakat yang bergantung pada pekerjaan di perusahaan, maupun kepada masyarakat adat yang terdampak langsung.
“Saya berempati kepada saudara-saudara kita yang bekerja di TPL dan khawatir kehilangan pekerjaan. Tapi saya juga berempati kepada 16 ribu masyarakat yang terdampak negatif akibat adanya TPL,” jelasnya.
Ephorus juga menegaskan, pernyataannya tentang dugaan perampasan tanah adat oleh TPL sekitar 33 ribu hektar didasari pada data penelitian dan dokumen resmi yang menunjukkan adanya tumpang tindih antara tanah adat dengan wilayah konsesi perusahaan yang berimbas adanya konflik masyarakat dengan TPL
“Data itu bukan karangan. Itu hasil penelitian dan tertulis dalam buku yang menunjukkan tumpang tindih tanah adat dengan konsesi TPL,” katanya.
Terkait aksi demonstrasi di DPRD Taput yang menyudutkan dirinya, Ephorus menyatakan bahwa dirinya telah mengampuni dan memaafkan semua pihak yang melontarkan pernyataan negatif terhadap dirinya.
“Saya memaafkan semua ucapan dan tindakan yang menyudutkan saya. Gereja harus menjadi teladan dalam memberi pengampunan,” ungkapnya.
Namun, Ephorus juga mengimbau agar aspirasi masyarakat disampaikan kepada pihak yang berwenang.
“Kalau ingin berdemo, seharusnya diarahkan kepada pemerintah yang memberi izin, bukan kepada gereja,” tambahnya.
Ephorus menegaskan bahwa HKBP tetap membuka ruang dialog dengan semua pihak, tetapi tidak akan mencabut pernyataan moral tersebut sebelum ada penyelesaian yang adil bagi masyarakat dan lingkungan Tano Batak
BOBLUIS

Lintas Indonesia
Taktis.web.id
Zonix.web.id
Pojok Media
Politikanews
Gepani.web.id
Borneonews.web.id
Kalbarsatu.web.id
Karawang Bergerak
Bukafakta.web.id
Radarkita.web.id
Inspirasi.web.id
Indeka.web.id
Kampara.web.id
Linkbisnis.co.id
Expose.web.id
Suarakotasiber
RIzki Suarana