HEADLINE
0
Masinton Pasaribu : Saya Tidak Takut Ditekan Siapapun
TAPTENG| Sumut.suarana.com
Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu menyatakan ketidak takutannya terhadap tekanan tekanan dari berbagai elemen,selama dia menjalankan tupoksinya.
Masinton menyampaikan kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam bersikap, apalagi memojokkan seseorang, karena itu bisa menjadi unsur pencemaran dan fitnah, apalagi dipublikasi.
“Semakin ditekan saya semakin merasa asik, meskipun digembleng hancur, bangkit dan menang.Saya hanya ingin berjalan bersama-sama. Walau saya tahu, mungkin ada satu atau dua fraksi di DPRD yang tidak suka saya, itu no problem buat saya,” kata Masinton Pasaribu saat rapat paripurna atas Pandangan Umum P-APBD di DPRD Tapteng, Selasa (23/9/2025).
Dikatakannya,kalau dirinya diam, bukan karena melembek.
"Silakan, semakin ditekan saya semakin mengeras. Nanti kita kasih pelajaran, selesai pembahasan APBD, laporan tentang fitnah seperti yang sudah dilaporkan ke kejaksaan, bukan yang di sini ya. Mohon maaf, saya akan laporkan balik, agar kita semua tertib dan disiplin,” katanya.
Terkait perayaan hari jadi ke 80 Kabupaten Tapanuli Tengah, Masinton menjelaskan bahwa itu satu rangkaian dengan HUT RI, 17-24 Agustus 2025, dananya bersumber dari pembiayaan yang sah dan tidak mengikat.
“ Kegiatan itu sah bukan ilegal, apalagi dibiayai secara ilegal. Terima kasih kepada yang sudah melaporkan kesana-kemari. Salam hormat! Nanti kita akan jawab laporan tersebut. Semua harus berbasis fakta dan data.” ungkap Masinton Pasaribu.
Lebih jauh Masinton menjelaskan, APBD Tapteng 2025 disahkan lewat mekanisme peraturan kepala daerah (Perkada). Ketika dilakukan usulan perubahan terhadap APBD 2025, pihaknya mengacu Permendagri 15/2024, tentang pedoman penyusunan APBD 2025.Dalam Permendagri tertuang , jika tidak ada kesepakatan pembahasan hingga minggu kedua Agustus, maka bupati menerbitkan keputusan bupati.
“Tanggal 22 Agustus 2025, saya terbitkan Surat Keputusan Bupati, tentang penyempurnaan Perubahan APBD 2025 untuk diteruskan ke DPRD seperti yang kita sampaikan saat ini,”ucapnya
Dengan demikian, tidak ada kata bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tapteng tidak membahas itu sebelumnya.
“Mohon maaf, jika ada yang keberatan dan ingin menggoreng isu,saya pastikan kita tidak akan tinggal diam. Kita tidak akan berhenti dan akan terus bekerja. Jika ada yang mengabarkan kabar hoaks, itu urusannya beda lagi,” katanya.
Masinton mempersilakan anggota DPRD melakukan kritik dan memberi masukan dalam pelaksanaan tugas, namun harus bisa membedakan mana kritik, masukan dan ujaran kebencian.
Terkait surat edaran bupati tentang imbauan larangan pembangunan terhadap bangunan yang baru di daerah sempadan pantai, Masinton meminta agar oknum oknum tertentu tidak memprovokasi masyarakat.
“Bukan bangunannya yang dibongkar, bangunan baru yang kita minta ditertibkan. Kita punya pantai, itu harus bisa kita nikmati dan perindah,” katanya.
Perihal pembangunan jogging track dan penataan sempadan Masinton mengakui, pembangunan jogging track dan penataan sempadan pantai itu bagian dari program Pemkab Tapteng yang bertujuan agar bisa dinikmati masyarakat dan juga wisatawan yang datang ke Tapteng.
“Kita hanya ingin menata, tidak punya maksud menggusur. Pembangunan itu saya pastikan pembangunan yang beradab, manusiawi, indah dan bagus,” katanya.
Menjawab soal rotasi ASN, Masinton Pasaribu menegaskan, tidak ada unsur politik,tetapi murni berdasarkan penilaian dan kebutuhan instansi,para pegawai nantinya akan ditempatkan ke seluruh wilayah kelurahan maupun kecamatan di Tapteng, sehingga tidak terkonsentrasi di Kota Pandan.
“Kita bekerja dengan satu keyakinan dan kesungguhan, tidak ada rotasi, mutasi yang berdasarkan uang ataupun pertimbangan politik,kita mempersilakan untuk mengadukan, melaporkan ke manapun tentang kebijakan Pemkab Tapteng terkait rotasi ASN.Bahkan kemarin juga di DPRD provinsi, asik juga tuhhh..Saya dengar ada persoalan begini-begitu katanya. Jadi makin terkenal Tapteng ini,” tukas Masinton Pasaribu.
BOBLUIS
Via
HEADLINE