Pejabat Bupati Tapanuli Utara Dimposma Sihombing Kesankan Alergi Terhadap Wartawan
TAPANULI UTARA | Sumut.suarana.com
Pemerintah dan wartawan adalah mitra yang harus senantiasa menjalin kerja sama guna mencerdaskan masyarakat. Kedua belah pihak tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah akan lebih mudah menyosialisasikan kebijakan melalui Media atau wartawan.
Namun hal itu sangat berbeda jauh dan bertolak belakang di kabupaten Tapanuli Utara (Taput) , pasalnya sang Pejabat (PJ) Bupati Taput Dimposma Sihombing enggan bermitra dengan Wartawan ,dan bahkan terkesan alergi terhadap kehadiran awak Media.
Wartawan Media ini dan beberapa wartawan lainnya dari berbagai Media telah beberapa kali mencoba mengkonfirmasi sang PJ dalam hal mempertanyakan perihal kebijakan - kebijakannya selama menjabat sebagai PJ Bupati Taput,baik itu melalui pesan Whats App maupun menjumpai langsung maupun secara door stop (mencegat nara sumber saat meninggalkan ruangan) tetapi konfirmasi dari sejumlah Wartawan tersebut tidak pernah dijawab dan tidak digubris.
Parahnya, PJ Bupati Dimposma saat usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Taput (28/6/2024), beberapa awak Media secara door stop mencoba mempertanyakan urgensi pengangkatan 7 orang ajudan dan kehadiran PJ dalam acara senam pagi yang di inisiasi Balon Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat (sekarang sudah menjadi Calon Bupati) dan juga mempertanyakan kebijakannya dengan menandatangani surat yang berisikan agar semua SKPD hadir dalam acara senam pagi yang di inisiasi Balon Bupati tersebut.
Namun,bukannya menjawab pertanyaan Wartawan, PJ Bupati Dimposma Sihombing memilih bungkam dan terburu buru masuk ke mobil dinasnya seraya menutup pintu mobil,lalu pergi begitu saja.
Hal seperti itu terulang kembali saat PJ Bupati Dimposma Sihombing memimpin upacara hari jadi kabupaten Tapanuli Utara ke 79, di stadion mini Serbaguna Tarutung,Sabtu (5/10/2024).
Usai pelaksanaan upacara,beberapa awak Media (Wartawan) mendatangi PJ Dimposma Sihombing untuk wawancara terkait keputusanya memberhentikan Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Indra Simaremare sesuai dengan Keputusan Bupati Tapanuli Utara nomor 686 tahun 2024. Namun sang PJ kembali memilih diam dan terburu buru memasuki mobil dinasnya dengan pengawalan ketat dari para ajudannya,lalu menutup kaca mobil dan langsung meninggalkan lokasi.Hal itu menimbulkan kekesalan dan kekecewaan dari para Wartawan.
Douglas Lumban Tobing, kabiro Taput media online Kliktodaynews.com mengungkapkan kekesalan dan kekecewaannya kepada PJ Bupati Taput Dimposma Sihombing.
"Masa seorang Pejabat Bupati bertingkah seperti itu,padahal dia ( PJ,red) itu PNS dari kementerian desa ,koq bisa alergi terhadap Wartawan,ada apa dibalik bungkamnya ??,apakah kita dianggab sebagai lawan atau bagaimana" ketus Douglas.
Hal senada juga disampaikan Andoky Manalu Kabiro Taput media online Metro Rakyat.com.
"Presiden,Menteri,Gubernur atau pejabat lainnya biasa koq diwawancarai Wartawan.Dengan diamnya PJ Bupati Dimposma Sihombing,justru akan menimbulkan pertanyaan bagi kita dan masyarakat tentunya"tukas Andoky.
Bobluis,Kaperwil Sumut Media Cetak dan Online Suarana.com yang saat itu juga ada dilokasi menyampaikan pentingnya kemitraan antara Pemerintah dan Wartawan. Menurutnya,Pemerintah dan Wartawan adalah bagian yang tidak terpisahkan,Dimposma Sihombing selaku PJ Bupati Taput seharusnya memperlakukan Wartawan itu sebagai sahabat,dan lebih terbuka dalam menjawab wawancara para pengejar berita,sehingga nantinya,berita-berita yang diterbitkan bisa berimbang dan tidak memicu kepada opini miring.
BOBLUIS