BERITA UTAMA
TAPANULI
UNJUK RASA
0
Tuntut "Tutup PT TPL" Ratusan Masyarakat Geruduk Gedung DPRD dan Kantor Bupati Taput
TAPANULI UTARA | Sumut.suarana.com - Seruan untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali bergema di tanah Batak. Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi GERAK (Gerakan Rakyat Tutup TPL) menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD dan Kantor Bupati Tapanuli Utara (Taput), Selasa (27/5/2025).
Massa memulai aksinya dari Terminal Madya Tarutung, berjalan kaki (long march) menuju Gedung DPRD Taput di Jalan Sisingamangaraja No. 194. Dengan mengenakan pakaian adat Batak, mereka membawa berbagai spanduk tuntutan, menyuarakan penolakan terhadap keberadaan TPL di kawasan Danau Toba.
Ketua Aliansi GERAK, Anggiat Sinaga, dalam orasinya menyampaikan tujuh poin tuntutan kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten Taput, antara lain:
- Bupati dan DPRD Taput harus mendukung penutupan PT TPL.
- Hentikan kriminalisasi terhadap masyarakat adat dan petani.
- Kembalikan tanah adat yang dirampas kepada masyarakat.
- Sahkan Undang-Undang Masyarakat Adat secara nasional.
- Hentikan perusakan hutan dan lindungi ekosistem Danau Toba.
- Sahkan Perda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat di Sumut.
- Bentuk Panitia Khusus (Pansus) Tutup TPL di DPRD Taput.
Secara bergantian, orator lain memaparkan bentuk diskriminasi dan kriminalisasi yang diduga dilakukan oleh PT TPL terhadap masyarakat sekitar konsesi. Aksi ini juga merupakan lanjutan dari seruan pemimpin-pemimpin gereja se-Sumatera Utara yang mendukung penutupan TPL.
Sebanyak 20 perwakilan massa kemudian diundang masuk ke ruang rapat untuk melakukan audiensi. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua DPRD Taput, Reguel Simanjuntak, menyatakan sikap tegas lembaganya.
“Pada dasarnya, kami di DPRD harus berpihak kepada rakyat. Kami sepakat dan mendukung penutupan PT TPL,” ujarnya.
Namun, Reguel menambahkan bahwa prosesnya harus melalui mekanisme formal, yaitu dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas penutupan TPL. Ia juga mengajak kabupaten/kota lain di sekitar Danau Toba untuk menyuarakan hal serupa.
Setelah mendapat tanggapan positif dari DPRD, massa melanjutkan aksi ke Kantor Bupati Taput. Di sana, mereka kembali menyampaikan tuntutan serupa, bahkan menggelar Tortor Batak sambil berkeliling di halaman kantor, diiringi pekikan “Tutup TPL!”
Namun, massa kecewa karena tidak mendapatkan jawaban tegas dari Pemerintah Kabupaten Taput. Wakil Bupati Deni Lumban Toruan hanya mengatakan bahwa pihaknya akan membahasnya bersama Bupati.
“Lihat visi-misi kami: mewujudkan Taput yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan. Saya juga orang Taput, dari Siborong-borong,” ujarnya diplomatis.
Jawaban tersebut memicu kekecewaan. Massa secara serempak meneriakkan, "Pemkab Taput pro TPL! Cukup satu periode!"
Ketua Aksi, Anggiat Sinaga, menutup aksi dengan pernyataan keras.
“Sudah jelas, Pemkab Taput tidak berpihak kepada rakyat. Tapi perjuangan ini belum selesai. Kita akan turun dengan aksi yang lebih besar!”
Via
BERITA UTAMA